Sedan bongsor yang masuk ke Tanah Air sejak 1960 ini memang termasuk mobil retro yang memiliki sejarah panjang. Tampangnya yang gagah serta cenderung menyerupai mobil retro berotot ala American Muscle Car, membuat mobil ini tidak pernah kekurangan penggemarnya di Indonesia.
Maraknya trend mobil retro dan mobil klasik di dunia otomotif tanah air, seperti membangunkan “singa” yang menjadi lambang mobil holden ini. Ditambah dengan film “Fast & Furious”, yang mencapai box office,turut andil dalam mempopulerkan kembali mobil Holden retro ini. Film Fast & Furious merupakan bagian keempat dari franchise film produksi Universal Pictures ini. Diawali dengan “The Fast and The Furious”, dilanjutkan dengan “2 Fast 2 Furious“, dan terakhir “The Fast and The Furious: Tokyo Drift“. Daya tarik utama film ini adalah adalah alur ceritanya yang bergulir cepat dan dijejali banyak action scene berupa kebut-kebutan di jalan raya penuh mobil dan pejalan kaki, juga di dalam terowongan dan tambang, dengan menggunakan mobil-mobil amerika yang disebut muscle car.
Sejarah mobil Holden sendiri di mulai pada tahun 1856 oleh James Alexander Holden mendirikan perusahaan yg bergerak di bidang pembuatan sadel kulit di di sudut King William Street Rundle dan di Adelaide, Australia Selatan.
Pada tahun 1885 bekerja sama dengan pembuat kereta kuda bernama Henry Adolf Frost membentuk perusahaan terkenal bernama “Holden dan Frost”
Pada tahun 1910, Holden & Frost mencoba mengotak-ngatik kendaraan bermotor dan tahun 1914 untuk pertama kalinya mencoba membuat body mobil untuk di pasangkan dengan rangka mobil bermerek “Lancia”. Percobaan ini berjalan sukses dan akhirnya Holden & Frost mendapat order cukup besar dari perusahaan mobil “Dodge” \yang ironisnya akan menjadi saingan utama
Pada tahun 1917, saat Perang Dunia Pertama yang melibatkan hampir semua industri di inggris, pemerintahan Australia telah melakukan embargo kepada amerika dengan melarang semua jenis impor lengkap kendaraan bermotor
Kondisi ini, serta sulitnya menyimpanan barang impor, menyebabkan impor rangka kendaraan sangat dibatasi.Kebutuhan akan kendaraan bermotor yang terus meningkat menyebabkan agen-agen kendaraan yang tadinya menggunakan rangka impor, mulai melirik perusahaan-perusahaan lokal untuk memproduksi rangka berikut bodi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar